Jreng jreng jrenggg.....
Sepeda. Iya sepeda. (Yang dimaksud dengan sepeda dipostingan ini adalah, sepeda seperti dalam gambar, sepeda yang mirip dengan gambar, dan sejenisnya yang kesejenisannya tidak disahkan oleh Undang-undang).
Saya cukup berterimakasih atas jasanya (sepeda) yang selalu berhasil menghantarkan tubuh ini dari rumah hingga ke sekolah, tatkala SMA dulu. Masih teringat, betapa kecewanya dia (sepeda itu) tatkala suatu waktu saya berhenti memakai jasanya kesekolah. Bukan karena apa-apa sih, saya hanya sedih, kecewa dan muak kepada beberapa teman. Waktu itu ada teman sekolah yang dengan sengaja menyenggol sepeda (lama) saya, memamerkan motor barunya itu. Tapi, what a hell, this is me... pria bersepeda.... Aku hanya muak dengan sikap orang seperti itu, tetapi tidak muak dengan sepedaku. Aku kembali mengelus-elusnya, mencucinya, meminyakinya, mem-pilox-kan namaku di situ, dengan huruf jepang Hiragana yang saya pelajari secara otodidak). Watashi wa nihongo ga dekimasen. (Maafkan saya kalo tulisannya salah) Hehe7x...
Ada salah satu Pilosopi yang saya suka dari sepeda. Bannya. Bannya yang cuma dua itu. Yang dibelakang selalu percaya untuk mengikuti yang di depan, yang dibelakang pasti selalu menjawab kepercayaan yang dibelakang dengan baik. Dua-duanya memiliki kecepatan yang sama, tak pernah terlalu lambat dan tak pernah terlalu cepat.
Melakukan tugasnya di posisnya masing-masing... dengan baik...!
Manusia, ada juga yang dalam hal seperti itu saja gagal. Selalu ingin menyerobot posisi depan panggung. Tidak masalah sih, asal jangan meninggalkan posisi ban belakangnya kosong, tak bisa dipungkiri, manusia selalu berusaha meraih yang terbaik, tapi sebaiknya jangan menggunakan cara menyerobot.....
Menyerobot? Contoh lain...
Ada manusia yang mungkin sudah memiliki posisi sebagai istri seseorang (ban belakang), namun masih saja menyerobot istrinya orang lain (ban depan)...
Saya, yang masih muda belia ini, berharap bisa seperti ban sepeda itu jika berkeluarga nanti. Selalu bersama-sama, dalam suka dan duka, meski tak selalu begitu secara badaniah. Namun hati ini selalu dekat dengan(hati)nya...!!
Semoga suatu saat, saat saya berkeluarga, saya masih teringat postingan ini, dan berhasil seperti postingan ini, sekaligus masih memostingnya disini... ^^
Fotonya diambil dari sini.