Wednesday, March 24, 2010

Pilosopi Bambu..!

9 komentar



Pada tahu ungkapan ini gak..?

Mundur satu langkah agar maju dua langkah..?

Ungkapan ini bermakna, Daripada memaksakan maju melangkah terus dengan ketidakpastian, kita pelajari dulu sesuatu yang telah kita lewatkan (mundur selangkah), dan setelah memahami apa yang sedang kita hadapi baru kita melangkah maju (dua langkah)...


Ungkapan itu juga mirip dengan ilmu bambu...

Coba deh perhatikan bambu-bambu yang tumbuh disekitar rumah kita (kalo ada), coba tarik salah satu hingga melengkung, kemudian lepaskan. Apa yang terjadi?

Atau kalau malas menarik-narik bambunya, coba perhatikan saat bambu itu ditiup angin, dia akan mundur (mengikuti arah angin) dan kemudian akan menghempas kedepan melawan angin.

Iya, dia akan menghempas maju dengan keras, semakin jauh kita menarik mundur, semakin kuat hempasannya saat kita lepaskan. Momentum.

Tekanan "angin" kehidupan kadang membuat kita tertekan. Jangan langsung dilawan, diterima dulu tekanan itu, dinikmati, biarkan kita mundur beberapa langkah dan dorong kembali tekanan itu. Emang pasti bisa? Iya.. pasti bisa. Yang Maha Kuasa tak pernah mengijinkan "angin" kehidupan menerpa kita lebih dari kekuatan kita.


Dan, satu lagi yang lebih penting..
Pernah gak berpikir, kenapa ungkapan itu tidak berbunyi "Mundur seribu langkah untuk maju 2000 langkah...?". Heheheh...! Iya, kita jangan mundur terlalu jauh, nanti lupa jalan maju.. Lagipula, kalo pohon bambu di tarik terlalu kuat, bambunya bisa patah... Atau tercabut sama akar-akarnya... :P <--- jika anda pernah mencoba mencabut pohon bambu, pasti suliiitttt sekali...!


Eitss...
Ada lagi....
Coba bandingkan struktur batang bambu dengan pohon pada umumnya. Iya, batang bambu itu bolong tengahnya kawan..! Semestinya khan dia tak cukup kuat untuk menahan terpaan badai dibandingkan pohon besar yang batangnya padat berisi...

Pernah melihat pohon tumbang tapi akarnya gak sampai tercabut gak? Atau pohon patah tatkala di terpa badai. Padahal (jika ada) pohon bambu disekitarnya akan berdiri tegap melambai-lambai...!

Pohon bambu itu memiliki fleksibilitas yang tinggi. Manusia yang ingin berdiri tegap dituntut memiliki fleksibilitas supaya mampu merespon masalah yang dihadapinya dengan baik... Tetap mampu menggeliat ditengah himpitan masalah.


Akar-akar bambu itu juga memiliki filosopi lho. Akarnya juga berbuku-buku dan disetiap buku-bukunya akan ada akar serabutnya. Kekuatan akar ini melambangkan betapa sebuah dasar-dasar kehidupan yang telah ditanamkan pada kita akan melekat begitu kuat. Dan kekuatan ini (jika benar-benar kuat) lah yang membuat bambu itu tegap berdiri tatkala disekitarnya banyak pohon tumbang.

Jadi, mari kita fleksibel menanggapi masalah di hidup kita. Karena masalah itu juga berkembang bentuk dan macam-macamnya.

Gambar diambil dari sini