Monday, November 2, 2009

[Pilosopi Bodoh] Bola





Permainan sepak bola tak akan pernah ada tanpa ada bola. (Ya iyalah...!)
Dan sebagai penikmat (game) bola, PES (Pro Evolution Soccer), FIFA, dll, saya berterimakasih kepada bola itu."Makasih Bola...!" Hehehe...

Dan sebagai bentuk terimakasih kepada si bola, berikut saya mau membuat sebuah pilosopi tentang bola.

Ada banyak sih Pilosopi yang bisa diambil dari Bola ini

Mencapai tujuan. Seringkali manusia mencapai tujuannya tapi tidak mau menerima ajaran, gemblengan, hajaran dan lain sejenisnya. Beda dengan bola, dia rela ditendang kesana-kemari, tak istirahat sedikitpun lebih banyak dari pemain bola, hanya demi satu tujuan. Gol. Dia rela babak belur demi senyum ceria, tawa segar si pencetak gol, atau tim yang mencetak gol. Jika saya berimajinasi sebagai bola, saat melihat wajah ceria itu merupakan saat yang penuh kenikmatan.

Bagaimana dengan kiper, atau tim yang kebobolan gol? Jangan berhenti, kan sama saja dengan tim lain, sama-sama punya hak untuk mencetak gol.

Pertandingan sepak bola yang indah itu bukan kemenangan 8-0, bukan menang kalah, bukan..... tapi you fight (dengan baik) or not?

Kebebasan. Bola itu, tidak punya kebebasan. Dia tak akan pernah menolak untuk diturunkan kelapangan. Dia tak pernah lari dari tendangan-tendangan keras para pemain, dia juga pasrah saat berdentum membentur mistar gawang. Semua itu demi gol. Cukup miris dengan kebebasan manusia, diberi kebebasan berpendapat, melakukan demo yang merusak, diberikan kebebasan hidup, hidup melawan kehendak-Nya, diberi kebebasan atau kekuasaan memimpin sebuah departemen, korupsi. Diberikan kepercayaan menjalani hidup di bumi, tapi mengecewakan-Nya.... Miris...!!

Saat merenungi penggunaan kebebasan hidup itu, sambil menonton pertandingan bola, teringat akan Pilosopi ini, saya sempat bergumam,

Jangan sampai saya paham menggunakan kebebasan yang diberikan-Nya setelah Dia mengambilnya dari saya...!


Iya, jangan sampai saya paham menggunakan kaki saya tidak untuk menendangi orang lain setelah saya kecelakaan, patah tulang lumpuh dsb...

Iya, jangan sampai saya paham bahwa memperoleh duit itu tidak boleh dengan korupsi setelah saya masuk penjara.

Iya, jangan sampai saya paham bahwa uang yang saya miliki itu bisa membahagiakan orang lain setelah saya bangkrut.

Dan iya, jangan sampai saya paham tujuan hidup justru disaat hidup itu diambil dari saya. Mati....

Saya mau hidup berarti....
Tanpa harus "memaksa" Dia mengambil kebebasan yang dilimpahkan-Nya....

*dan gambar keren itu diambil dari sini.


9 comments:

Kang Sugeng said...

Shiiiip.... permainan itu gak akan pernah ada tanpa BOLA.


Btw, koq koment km gitu duank, gak pengin ngintip blog baruku??

aprie said...

wah kalo skor-nya 8-0 itu sih bukan maen bola...

De said...

Aku juga suka sama permainan bola, tapi cuma nontonnya. hehehe... bikin semangat apalagi pemainnya kayak kaka atau cristian ronaldo :p

Lisha Boneth said...

bisa ajah si abang dapet pilosopi dari bola :D

daaannn pilosopi yg abang dapet ituuuhhh keren bangeetttt!!!

meskipun klo dipikir secara otak saya yg cuma pentium II, bola kan benda mati :D

above all, keren!

Rin said...

waw! ternyata bola juga punya filosofi yg begitu mendalam.. yah setidaknya saya bisa coba memahami orang2 yang suka bola sekarang.. walo saya juga *walo dipaksa* ga akan suka bola...hahaha..

MAntaps sob! ^^

lilliperry said...

woo.. mantab nih, filosofi bisa diambil darimana saja.
buat saya filosofi pertama dalam permainan yang menggunakan bola adalah sportifitas.

seperti sepakbola yang punya aturan, offside, free kick dll. Hidup juga harus punya aturan, masalahnya mau sportif ato tidak. :)

Anonymous said...

Kang Sugeng: Makasih Kang, saya hanya mengunjungi blog orang dengan senang hati, berkomentar dgn senang hati, tanpa berharap di komenin balik, syukur-syukur dikomenin balik...


aprie: hehehe.. maen apa donk?


desfi: hehehe, saya juga suka... klo maen game bola saja tapi.. hihihih


lisha: thnkyuuuuu... heheheheh


Rin: semua hal disunia ini memiliki filosopi sendiri-sendiri... :D

lilli: Iya, banyak kok filosopi yg bisa di ambil dari sepak bola... salah satunya yg kamu sebutin... hehehe

didot said...

"Dan iya, jangan sampai saya paham tujuan hidup justru disaat hidup itu diambil dari saya. Mati...."

somehow ini yg paling penting, banyak manusia tak mengerti mengapa dia diciptakan,lalu dia tidak tau untuk apa tujuan hidupnya,karena hanya sekedar 'hidup' ,semoga dengan bertanya tentang apa makna hidup ,kita menemukan arti dan keindahan hidup ini sebelum saatnya kita dipanggil menghadapNYA:)

Anonymous said...

hadidot: iya... miris bukan? hehehe