Tuesday, November 3, 2009

[Pilosopi Bodoh] Roda Pedati



Ok ok ok...
Salah satu komen di [Pilosopi Bodoh] Sepeda,

Oleh hadidot berbunya begini:

btw kalo filosofi hidup bagaikan roda yg berputar dah basi ya? katanya hidup ini seperti roda,kadang diatas kadang di bawah,kadang di tengah. kadang orang kaya diatas si miskin,kadang si miskin yg jadi kaya gantian dengan si kaya,tapi katanya juga kalo rodanya kempes si kaya tambah kaya dan si miskin tambah miskin,hahahaa. filosofi roda kempes ini bener juga toh?;p
Pilosopi itu tak pernah basi Kawan,.. tak pernah. Hanya saja menerapkannya yang dirasa sudah basi. Selain itu, banyak juga filosopi yang bisa diambil dari Pedati itu.


Kuda penariknya. Coba perhatikan pedati yang ditarik oleh kuda, kuda bakal dipasangi kacamata, lebih tepatnya penutup mata agar dia tidak bisa melihat kedepan, kesamping dan kemana-mana. Fokus pada perintah Sang pak Kusir. Dan dia hanya percaya pada kendali kusir. Nah, manusia seringkali sok pintar karena bisa melihat banyak hal, yang sebenarnya tidak cocok buat dirinya, malah cuek terhadap kemauan Pengendali Hidupnya.... Sok pintar di hadapan Sang Pengendali Hidup. Dan tentunya sang Pengendali Hidup memberikan kebebasan untuk manusia membawa hidupnya kemana. Tentunya dengan konsekuensi.

Rodanya. Roda itu pasti bundar Kawan, kalau tak bunder berarti bukan roda namanya. Seperti kata syair lagu, Roda saya bunder, Bunder roda saya, kalao bukan bunder, bukan roda saya...! Hehehe. Saya mempilosopi[bodoh]kan roda itu sebagai keadialan, kebersamaan, dan keseimbangan. Roda, kalo kita amati selalau memiliki poros yang [mutlak] tepat ditengah. Bisa membayangkan tidak jika porosnya tidak persis ditengah, rodanya tetep bisa berputar, tapi pedatinya bakal naik turun kayak melewati puluhan deretan polisi tidur (yg tinggi).


Coba bayangkan juga jari-jari pada roda itu. Jari-jari itu harus sama panjang, harus dikencangkan sedemikian rupa supaya velg roda tidak bengkok. Patut berterimakasih kepada bengkel "stel pelg" untuk itu. Biasanya klo stel pelg di bengkel langganan saya di surabaya, sekitar 10 ribu rupiah. (penting ya?) heheheh

Coba bayangkan juga Pak Kusir nya, kalo tidak lihai dan tidak memahami kemampuan kudanya, bakal susah payah kan mencapai tujuan. Bisa nyasar atau bahakan tak mencapai tujuan sama sekali. Anggap saja kita pak kusirnya (meski banyak pilosopi[bodoh] lainnya yg dikembangkan), dan kudanya adalah kemampuan kita. Kita yang tahu kemampuan kita, dan kita harus pandai-pandai mengarahkan kemampuan kita itu ke jalan yang benar. Hehehehe. Jangan samapai kemampuan blogging digunakan untuk menimbulkan keresahan masyarakat seperti situs" porno tak bertanggung jawab, atau kemampuan mengembangkan IT untuk membobol ATM, membobol situs dan kejahatan lainnya, atau kemampuan mempengaruhi orang digunakan untuk melakukan hal-hal tidak baik, atau kemampuan berbicara digunakan untuk memutarbalikkan faktafakta dan kebenaran di persidangan. Atau jabatan yang tinggi di gunakan untuk mengeruk keuntungan diri sendiri.


Aih, banyak nian pilosopi[bodoh] yang dapat digali dari sebuah pedati. Masih banyak...
Dan selain itu bisa dikaitkan dan diterapkan untuk banyak hal. Salam salut buat para penarik pedati, delman, gerobak sapi, dan para penemunya di jaman dulu. Salut untuk pilosopisnya, salut untuk tidak menimbulkan pencemaran udara. tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas perpedatian dan perdelmanan Pak ya...! Hehehehe


Dan saya berterimakasih telah meminjam foto itu dari sini

12 comments:

Lisha Boneth said...

bener bangettt...

dari satu pedati, ada byk banget makna yg bisa diambil..

tp soal siapa yg jd kusir dan siapa yg jadi kudanya jangan plin-plan dong bang :D *kidding, sekali kusir diibaratkan jd Yang Empunya hidup, sekali diumpamakan jd manusia :P
sekali kudanya diumpamakan jd manusia, sekali jadi kemampuan manusia :D :D

tapi apapun ituh, yg jelas saya dapat makna yg mendalam dari tulisan bang ini..

saluttt..
*menjura*

De said...

Wow, keren...
bisa menggambarkan sedetil2nya...
ck ck ck
like it very much

Anonymous said...

hmmmm tulisan nya bagus, jadi penasaran juga pengen naek pedati, heheheh lam kenal yah???

thya said...

pedati sama delman sama gak yaah hehehe...

thya likes this ^^

wi3nd said...

so nice ... :)"

mreka smua satu kesatuan yan9 utuh,jika hilan9 salah satuna maka nda bisa berjalan pedatina..

*alhamdulilah dapet pelajaran philosopie 9ratis neeh,makasi ya
makasi ya da sin99ah :)

namaku wendy said...

pak kusirnya ganteng gak? kalo ganteng wen mau wis ngebayanginnya hueheheh:p
sini pinjem kacamata kudanya biar gak tolah toleh kesana kemari hihihi

Cerita Hari Febri said...

kalau untuk filosofi, saya teringat DR todd siapa gitu... hahaha

orang jenius adalah orang yang dapat melihat hal lama dengan sudut pandang baru, sehingga sesuatu yang lama seperti kelihatan baru, seperti filosofi roda kempes tadi

Menteri Muda urusan Blogwalking dan Komentar

Cerita Hari Febri said...

mungkin ada tambahan, tambah posting tentang filosofi roda kempes tadi yaaaa

Joko Sutarto said...

Sebuah pilosophi menarik yang kadang terlupakan orang, termasuk saya. Terima kasih anda sudah mengingatkan saya dengan sebuah analogi pilosophi yang menarik.

Anonymous said...

selamat berakhir pekan sahabat
salam hangat selalu

didot said...

wah gak nyangka komen gw dijadiin bahan acuan tulisan,hahahaha...
anyway : "Pilosopi itu tak pernah basi Kawan,.. tak pernah. Hanya saja menerapkannya yang dirasa sudah basi." this part gw setuju sih,maksud gw basi bukan basi ketinggalan jaman,tapi basi karena everybody already knows it,jadi kalopun gw sebut lagi semua orang udah tau (dan ngerti seharusnya)

semoga saya juga semakin banyak belajar dari filosofi2 baru ini:)

Anonymous said...

Lisha: Itu bukan masalah plin plan Mbak, tapi memang bisa diibaratkan seperti itu, perumpamaan itu gak hanya berlaku utk satu hal lho... heheheh


shetary21: yu, lam knal juga... ^^

desfi: hehehe

thya: sama" pake roda dan ditarik hewan dengan pak kusir... :D

wi3nd: Nice to hear that.. :D

wendy: hihihihih...

ali: yuu... betul itu... heheheh, rodakempes habis ini ya... :D

Jokostt: sama-sama kawan...

Blue: salam hangat juga...

hadidot: hehehe... iya saya mengerti maksudnya kawan.. makasih... :D